Kelompok Makanan dan Minuman Berkontribusi terhadap Inflasi di Provinsi NTT

Posted by : detikcom January 11, 2025 Tags : #BI , #Inflasi , NTT

Kupang, DETIK45 – Kelompok makanan, minuman, dan tembakau me mainkan peranan penting dalam
menentukan tingkat inflasi Provinsi NTT sepanjang tahun 2024, Tingkat inflasi Provinsi NTT bulan
Desember dan keseluruhan tahun 2024 sebesar 0.82% (intm) atau 1.19% (yoy) masih di bawah target inflasi riasional, yaitu 2,5 ^I% (yoy). Demikian Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT,  seperti yang dirilis melalui Deputi Direktur Agus Sistyo Widjajati, yang diterima Media ini, Jumat, 10/1/2025.

Inflasi utamanya dipengaruhi aleh kelompok in akanan, minuman dan tembakau yang memillki andil terbesar yaitu sebesar 0,87% (intm) dalam pembentukan tingkat inflasi di Provinsi NTT.

Pada kelompok ini terdapat komoditas strategis seperti beras, bawang merah, cabai rawit,
cabai merah dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi harga kelompok ini antara lain, belum optimalnya produktivitas, ketersediaan yang kurang/tidak mencukupi di sepanjang tahun 2024 serta tingginya ketergantungan pemenuhan dari Iuar Provinsi NTT.

Peningkatan produksi pertanian menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga inflasi di
Provinsi NTT dan sebagai upaya menuju swasembada pangan. Faktor utama untuk perilngkatan produksi antara lain perilngkatan kapasitas petani dalam pengolahan pertanian, kecukupan dan ketepatan ketersediaan sarana dan prosarana produksi (benih dan pupuk) serta pemanfaatan teknologi.

Berdasarkan data BPS, terdapat 77,41 % petani masih belum menggunakan teknologi pertanian dalam pengolahan Iahan. Lebih Ianjut, 44,77% Iahan sawah pertanian di Provinsi NTT belum menggunakan irigasi sehingga produksi petanian masih merupakan Iahan tadah hulan.

Dalam meningkatkan produktivitas pertanian di
Provinsi NTT, Bank Indonesia turut serta dengan pemberian sarana prasarana produksi pertanian kepada kelompok tani, seperti trektor roda 4, hand tractor, sumur bor, transplanter, combine harvester, pupuk, benih dan lainnya. Selain perilngkatan produktivitas, diversifikasi pangan dengan memanfaatkan komoditas lokal juga dapat menjadi salah satu upaya dalam pengendalian inflasi di  Provinsi NTT.

Diharapkan dengan berbagai upaya yang telah dilaksanakan dapat mein bantu dalam meningkatkan produksi komoditas strategis serta mencapai swasembada pangan untuk provinsi NTT.
Sinergi dan Kolaborasi dalam menjaga inflasi dalam rentang target semakin diperkuat pada
tohun 2025 dalam mencapai target inflasi tahun 2025, 2,5 ^I% (yoy).

Target tersebut dapat dicapai dengan penguatan sinergi dan koiaborasi lintas sektoral dalam mengendalikan inflasi sepanjang tahun
Pelaksanaan upaya-upaya pengendaliaan inflasi seperti gerakan pasar inureh, sidak pasar, peningkatan produksi pertanian, penerapan GAP, keria sama antar daerah (KAD) Ierus diintensifkan dalam rangka pengendalian inflasi. Selain itu, turut serta perun masyarakat dalam program pengendalian inflasi seperti diversifikasi pangan dapat turut membantu dalam tingkat inflasi tetap tenaga. Mari terus bersama kuatkan
upaya bersama dalam menjaga inflasi di Provinsi NTT agar tingkat inflasi berada dalam sasaran, serta stabil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. ( bi terbitkan).

RELATED POSTS
FOLLOW US