Serangan Fajar: Antara Politik Uang dan Uang Politik

Posted by : detikcom February 13, 2024 Tags : Pemilu , Politik , Politik Uang

 

“Serangan Fajar:  Antara Politik Uang dan Uang Politik”

 

Artikel: Franz Maksi

Pengertian term Politik Uang (Money Politic)
menurut Aspinal (2019), adalah sebuah pembagian keuntungan di antara politisi dan mendistribusikan sesuatu secara individual kepada pemilih, para pekerja atau pegiat kampanye. Tujuannya ialah mendapatkan dukungan politik dari mereka. Dalam KBBI V,  politik uang merupakan penerapan politik dengan menggunakan uang sebagai kekuatan.

Sementara Uang Politik pemaknaannya tidak ditemukan istilah tersebut dalam KBBI. Namun realita prakteknya lebih kepada pendekatan budaya, untuk meminta dukungan oleh calon kepala daerah atau calon anggota legislatif. Namun  praktek ini bukan merupakan budaya politik.

Politik uang dan uang politik merupakan fenomena yang telah lama menghiasi panggung politik, termasuk dalam konteks pemilihan umum (pemilu). Praktik ini menjadi sorotan karena dapat merusak demokrasi dan kredibilitas lembaga politik. Dalam pemilu, politikus seringkali menggunakan dana dalam jumlah besar untuk pengaruhi hasil suara dan mendapatkan dukungan.

Pertanyaannya, mengapa praktek politik uang tidak pernah terungkap, seperti yang sering diadili publik bahkan kompetitor politik? Sementara  pendapat umum atau literatur, para pengamat politik, hukum banyak kita temukan dan mendengarkan term politik uang. Hipotesisnya adalah  merujuk pada “uang politik” yang dapat diasumsikan sebagai biaya-biaya aktifitas politik terselubung dalam bentuk bantuan fisik bukan uang.

Politikus yang memiliki sumber daya finansial yang cukup seringkali menawarkan uang tunai, bantuan finansial, atau barang-barang lainnya kepada pemilih untuk memastikan bahwa mereka memilih calon yang didukung. Hal ini tidak hanya menciderai prinsip demokrasi, tetapi juga menciptakan ketidaksetaraan dalam perwakilan politik.

Uang politik juga sering digunakan untuk kampanye politik. Kampanye memerlukan sumber daya finansial yang cukup, termasuk iklan, acara kampanye, dan aktivitas promosi lainnya. Politikus yang memiliki akses ke dana besar dapat dengan mudah mendominasi media dan meningkatkan visibilitasnya, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi persepsi pemilih.

Praktek politik uang seringkali terjadi di belakang layar, sulit untuk dilacak dan dibuktikan. Banyak politikus menggunakan jaringan bisnis atau organisasi sosial masyarakat sebagai sarana untuk menyembunyikan aliran uang politik. Hal ini menciptakan ketidaktransparan dan menyulitkan pemilih untuk memahami asal-usul dan tujuan dana yang digunakan dalam pemilu.

Politik uang juga dapat mempengaruhi kebijakan setelah terpilih. Politikus yang mendapatkan dukungan finansial dari kelompok tertentu cenderung memprioritaskan kepentingan kelompok ( interest  group) daripada kepentingan publik.

Pemberantasan politik uang dan uang politik menjadi tugas yang mendesak untuk memastikan integritas pemilu dan keberlanjutan demokrasi. Reformasi peraturan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap pendanaan kampanye dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi masalah ini. Mendorong transparansi dalam pengelolaan dana kampanye, serta memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggaran, dapat membantu membangun sistem politik yang lebih bersih.

Pentingnya pendidikan politik juga tidak dapat diabaikan. Pemilih yang teredukasi, lebih mungkin menganalisis informasi dengan kritis dan tidak terpengaruh oleh manipulasi finansial. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak politik uang dapat menjadi langkah proaktif dalam melawan praktek-praktek yang merugikan demokrasi.

Dalam konteks ini saya berpendapat bahwa, politik uang dan uang politik adalah tantangan serius dalam sistem politik saat ini. Untuk memastikan pemilihan umum yang adil dan transparan, perlu adanya reformasi yang yang baik dalam regulasi dan pengawasan terkait pendanaan kampanye politik. Hanya dengan langkah-langkah ini, demokrasi dapat dipertahankan dan kepercayaan masyarakat dalam lembaga politik dapat diperbarui.

 

Starategi Politik Uang

Strategi Politik Uang menurut Irawan (2015), diantaranya adalah strategi yang biasa digunakan dalam menjalankan politik uang atau money politik, yaitu:

Serangan Fajar. Serangan fajar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bentuk politik uang dalam rangka membeli suara yang dilakukan oleh satu atau beberapa orang untuk memenangkan calon yang bakal menduduki posisi sebagai pemimpin politik. Serangan fajar umumnya menyasar kelompok masyarakat menengah ke bawah dan kerap terjadi menjelang pelaksanaan pemilihan umum.

“Serangan fajar” dalam praktek politik muncul sebagai fenomena yang merugikan demokrasi, khususnya terkait dengan kegiatan yang dilakukan pada dini hari menjelang pemilihan umum. Serangan fajar seringkali melibatkan intimidasi, atau tindakan kekerasan terhadap lawan politik atau kelompok yang dianggap mengancam kepentingan politik tertentu.

Munculnya istilah ini dapat ditelusuri ke berbagai konteks politik di berbagai negara. Serangan fajar biasanya dilakukan dengan tujuan untuk meredam perlawanan politik, menciptakan ketakutan, dan mengintimidasi lawan-lawan politik. Tindakan ini tidak hanya mencederai prinsip demokrasi yang menekankan pada kebebasan berpendapat dan persaingan yang adil, tetapi juga menciptakan lingkungan politik yang tidak kondusif untuk pembentukan masyarakat yang demokratis.

 

Apresiasi untuk kritik konstruktif dari pembaca. Terimkasih.

**Jurnalis dan Alumni FISIP Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Angkatan 1986/1987.

RELATED POSTS
FOLLOW US